Anda mungkin sudah akrab dengan cara-cara yang benar dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke seperti : berhenti merokok, menurunkan berat badan, berolahraga, dan menurunkan tekanan darah & kolesterol. Ya, cara-cara tersebut memang dianjurkan, namun ada cara-cara lain dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke yang mungkin belum anda ketahui.
Apa sajakah itu? Berikut ulasannya :
1. Hindari Kebisingan Lalu Lintas
Bunyi klakson, sirene, suara truk yang bising dapat berpengaruh pada pembuluh darah anda. Hal ini berdasarkan sebuah studi terbaru yang menemukan hubungan antara kebisingan lalu lintas dan risiko stroke. Hasilnya, berdasarkan survei lebih dari 51.000 orang di Denmark, menunjukkan bahwa, setiap kenaikan 10-desibel pada level kebisingan, risiko stroke akan meningkat sebanyak 14 persen. Bagi orang yang berumur lebih dari 65 tahun, risiko stroke akan meningkat sebanyak 27 persen. Paparan terhadap suara keras dapat meningkatkan stres tubuh kadar hormon, dan meningkatkan tekanan darah, yang berkontribusi terhadap naiknya risiko stroke, kata para peneliti. Penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan antara kebisingan lalu lintas dengan peningkatan risiko serangan jantung.
Bunyi klakson, sirene, suara truk yang bising dapat berpengaruh pada pembuluh darah anda. Hal ini berdasarkan sebuah studi terbaru yang menemukan hubungan antara kebisingan lalu lintas dan risiko stroke. Hasilnya, berdasarkan survei lebih dari 51.000 orang di Denmark, menunjukkan bahwa, setiap kenaikan 10-desibel pada level kebisingan, risiko stroke akan meningkat sebanyak 14 persen. Bagi orang yang berumur lebih dari 65 tahun, risiko stroke akan meningkat sebanyak 27 persen. Paparan terhadap suara keras dapat meningkatkan stres tubuh kadar hormon, dan meningkatkan tekanan darah, yang berkontribusi terhadap naiknya risiko stroke, kata para peneliti. Penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan antara kebisingan lalu lintas dengan peningkatan risiko serangan jantung.
2. Tidur yang Cukup Kurang tidur atau tidur terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun 2011 pada European Heart Journal menunjukkan bahwa orang yang tidur 6 jam atau kurang per malam memiliki risiko 48 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung, dan 15 persen lebih tinggi mengalami stroke, dibanding dengan orang yang tidur selama tujuh atau delapan jam per malam. Hal ini juga berlaku bagi orang yang tidur terlalu lama, karena menurut penelitian tersebut, orang yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung. Maka dari itu, tidurlah yang cukup, tujuh atau delapan jam per malamnya agar terhindar dari risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Makan Blueberry
Blueberry dapat menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, orang yang makan setidaknya satu porsi blueberry per minggu, 10 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan blueberry . Para peneliti menganalisis makanan dari 134.000 perempuan dan 47.000 laki-laki selama 14 tahun. Mereka memfokuskan pada berapa banyak senyawa anthocyanin yang dikonsumsi. Anthocyanin yang ditemukan pada makanan seperti blueberry, kismis hitam, jus jeruk, dan terong adalah antioksidan. Peserta penelitian yang memiliki jumlah tertinggi dari anthocyanin pada makanan mereka, memiliki risiko 8 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang sedikit mengonsumsi anthocyanin.
Blueberry dapat menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, orang yang makan setidaknya satu porsi blueberry per minggu, 10 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan blueberry . Para peneliti menganalisis makanan dari 134.000 perempuan dan 47.000 laki-laki selama 14 tahun. Mereka memfokuskan pada berapa banyak senyawa anthocyanin yang dikonsumsi. Anthocyanin yang ditemukan pada makanan seperti blueberry, kismis hitam, jus jeruk, dan terong adalah antioksidan. Peserta penelitian yang memiliki jumlah tertinggi dari anthocyanin pada makanan mereka, memiliki risiko 8 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang sedikit mengonsumsi anthocyanin.
4. Hindari Soda Diet
Mengonsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko stroke. Sebuah studi yang melibatkan 2.564 peserta, menemukan bahwa mereka yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda diet sama sekali. Namun demikian, para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut hanya menunjukkan suatu asosiasi, bukan hubungan sebab-akibat. Temuan tersebut hanyalah awal, dan penelitian lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mempertegasnya.
Mengonsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko stroke. Sebuah studi yang melibatkan 2.564 peserta, menemukan bahwa mereka yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda diet sama sekali. Namun demikian, para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut hanya menunjukkan suatu asosiasi, bukan hubungan sebab-akibat. Temuan tersebut hanyalah awal, dan penelitian lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mempertegasnya.
5. Makan Coklat Hitam
Sejumlah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian yang dipresentasikan dua tahun lalu, yang melibatkan 44.000 peserta, menunjukkan bahwa mereka yang makan coklat hitam setiap minggunya, 22 persen lebih kecil kemungkinannya menderita stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak makan coklat hitam. Studi lain menemukan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat menurunkan tekanan darah, membantu mencegah pembentukan plak arteri dan melancarkan aliran darah.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian yang dipresentasikan dua tahun lalu, yang melibatkan 44.000 peserta, menunjukkan bahwa mereka yang makan coklat hitam setiap minggunya, 22 persen lebih kecil kemungkinannya menderita stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak makan coklat hitam. Studi lain menemukan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat menurunkan tekanan darah, membantu mencegah pembentukan plak arteri dan melancarkan aliran darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar