Selamat datang di blog Dunia Farmasi Informasi Dunia kesehatan, Tips Kesehatan dan Ilmu Dunia Farmasi - Kenali Obatnya, Obati Penyakitnya
Social Media

Sabtu, 26 April 2014

Contoh Laporan Rumah Sakit AL Jala Ammari Makassar


BAB I
PENDAHULUAN 
Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan yang dapat memberikan konstribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berpern secara optimal dalam pembangunan.
Hingga saat ini, di Indonesia banyak di bentuk sekolah kesehatan terutama di bidang farmasi yang diarahkan guna mendukung upaya pencapain derajat kesehatan. Yang dimana pembangunan kesehatan ini menyangkut upaya Promotif (peningkatan kesehatan), Preventif, Kuratif (Pengobatan), Rehabilitasi (Pencegahan) yang harus dilakukan secara menyeluruh dan optimal.
Pendidikan kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu dan profesional di dalam bidangnya masing-masing, yang di mana akan mewujudkan perubahan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus terampil dan terlatih. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil maka proses belajar mengajar harus di tingkatkan terus menerus. Salah satu upaya yang dapat di lakukan adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dapat memberikan pengalaman dan keterampilan kepada peserta PKL dan dapat membandingkan pengetahuan dengan lapangan.
Keterampilan yang dimaksud adalah pengenalan obat, penerapan, sikap yang baik dalam bekerja, menghadapi dan mencari alternative masalah. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana pengenalan lapangan kerja bagi peserta didik. 
Tujuan Praktek Klinik 
Praktek Klinik Farmasi bertujuan untuk :
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.
2.  Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan mengembangkan pendidikan dalam bidang kefarmasian serta memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja sebenarnya dalam bidang kefarmasian.
3. Mendapatkan pengalaman dalam melakukan kegiatan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
4. Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai tujuan dari pengobatan yaitu peningkatan kualitas hidup pasien. 
Tujuan Pembuatan Laporan
 
Pembuatan laporan peserta Praktek Klinik mempunyai tujuan antara lain :
1. Peserta Praktek Klinik akan mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah diperoleh di sekolah dan diterapkan di lapangan kerja.
2. Peserta Praktek Klinik mampu mencari alternative pemecahan masalah yang ditemukan di lapangan.
3.  Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun peserta didik yang bersangkutan.
4.  Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah untuk menunjang peningkatan pengetahuan peserta didik angkatan berikutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.
Uraian Umum
1.    Pengertian Rumah Sakit
Secara umum banyak yang membahas tetang definisi Rumah Sakit. Namun, dapat didefinisikan bahwa Rumah Sakit  adalah suatu organisasi yag melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta memiliki sarana kedokteran yang permanen yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit  yang diderita oleh pasien dari semua kalangan.
Rumah sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar adalah rumah sakit tingkat III di lingkungan pertahanan dan keamanan (HANKAM). Dimana secara organisasi di bawah pangkalan utama TNI Angkatan laut VI, sedangkan Pembina fungsional kesehatan di bawah dinas kesehatan TNI AL. Rumah sakit ini memberikan fasilitas pelayanan kesehatan berupa rawat jalan (poli umum, poli anak, THT, kebidanan, perawat kulit), Rawat inap, Laboraturium, Rongten dan Instalasi farmasi. Selain itu Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Amari Makassar berperan penting dalam pemberian dukungan kesehatan untuk kegiatan protokoler pangkalan utama angkatan laut VI (LANTAMAL IV) dan pelayanan urikes (Uji pemeriksaan kesehatan) bagi anggota TNI AL yang hendak mengikuti pendidikan pengembangan militer, masyarakat umum yang mendaftar menjadi calon TNI serta instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan umum yang melaksanakan uji pemeriksaan kesehatan (URIKKES).
Visi dan Misi RUMKIT AL Jala Ammari
Visi dari Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Amari yaitu menjadikan rumah sakit rujukan bagi prajurit TNI AL, PNS dan keluarganya di wilayah lantamal VI serta menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara seimbang, seiring dengan berjalannya waktu.
Misi dari Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada prajurit TNI AL, PNS dan keluarganya serta masyarakat sekitar yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
 Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari berlokasi di jalan satando NO 27 makassar, sebelah kantor lembaga dokter gigi (LADOKGI).
2.    Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) sangat berperan penting di rumah sakit. Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) adalah suatu bagian atau unit I divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Seperti diketahui, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan farmasi obat serta pengembangan obat dan obat tradisional, dimana instalasi farmasi rumah sakit ini di bawah pimpinan apoteker.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jala Ammari sebagai unit pelayanan yaitu merupakan suatu organisasi pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan produk atau barang yang bersifat nyata dan pelayanan farmasi klinik yang bersifat  tidak nyata bagi konsumen (pasien, perawat, profesional kesehatan lainnya serta masyarakat di sekitarnya).
B. Struktur Organisasi (Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar)
Struktur organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut  Jala Ammari Makassar adalah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah struktur organisasi dalam Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar seperti yang telah dilampirkan. Sehingga sangat dibutuhkan koordinasi yang baik di dalamnya baik dari segi operasional maupun dari segi fungsional yang berdisiplin dengan rasa profesional yang tinggi.
C.   Personalia Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar
Jumlah personalia pada Rumah Sakit Angkatan Laut  Jala Ammari Makassar yaitu sebagai berikut :
Perwira                                                               :13 orang
Bintara                                                                :14 orang
Tantama                                                             :10 orang
PNS                                                                    :36 orang
Spesialis kebidanan                                        :8 orang
Pegawai harian lepas                                     :28 orang
Perawat                                                              :21 orang
D.   Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Surat Keputusan Kesehatan Republik Indonesia No. 134/Menkes/Per/1978, Farmasi rumah sakit bertugas mengelola :
1.    Peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan, gas medik serta bahan kimia.
2.    Penyimpanan dan penyaluran alat kesehatan.
Fungsi farmasi rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu dengan ruang lingkup yang berorientasi pada kepentingan masyarakat meliputi 2 fungsi yaitu :
1.  Pelayanan farmasi yang berorientasi pada produk  yaitu mengelola perbekalan  farmasi yang efektif dan efisien mulai dari perencanaan, pengadaan, penerima, penyimpanan, produksi, pendistribusian dan evaluasi penggunaan perbekalan farmasi.
2.   Pelayanan farmasi yang berorientasi pada pasien atau farmasi klinik, meliputi :
a. Mewujudkan perilaku sehat melalui penggunaan obat rasional termasuk pencegahan dan rehabilitasinya.
b.  Mengidentifikasikan permasalahan yang berhubungan dengan obat melalui kerjasama dengan pasien dan tenaga kesehatan lain.
c. Memonitor penggunaan obat dan melakukan pengkajian terhadap penggunaan obat yang diberikan kepada pasien.
d.   Memberi informasi mengenai hal yang berhubungan dengan obat.
e.  Melakukan konseling kepada pasien/ keluarga pasien maupun kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan terapi yang rasional.
f.  Melakukan pelayanan TPN (Total Parenteral Nutrition), IV Admixture dan pelayanan pencampuran obat sitostatik (Cytostatic Handling).
g.  Berperan serta dalam kepanitiaan seperti Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) 
Kegiatan-Kegiatan 
A.   Perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan memilih  jenis, nama, jumlah, dan harga material kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, yang bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah material barang berupa obat-obat, alat kesehatan, dan lain-lain, yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang diperlukan untuk hal tersebut. 
B.   Pengadaan 
1.  Dropping adalah pengiriman obat-obatan dan alat kesehatan dari Dinas Kesehatan Angkatan Laut (DISKESAL) setahun dua kali  atau persemester serta PUSKES TNI (satu kali dalam setahun) yang dipergunakan untuk kebutuhan pelayanan kesehatan pasien dinas beserta keluarga. 
2.  Pembelian adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material kesehatan yang terdukung oleh dropping dengan sumber dana yang diperoleh.
C.   Pendistribusian
1. Bekal kesehatan didistribusikan dari gudang obat kepada bagian yang membutuhkan sesuai permintaan dengan pencatatan  yang dikeluarkan pada kartu stok.
2. Gas medik didistribusikan ke ruangan dengan menggunakan permintaan tertulis dari ruangan yang membutuhkan seperti ruang operasi, ruang perawatan, unit gawat darurat (UGD) dan lain-lain.
a.    Pendistibusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem resep perorangan, sistem unit dan sistem kombinasi oleh Satelit  Farmasi.
b.    Pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit, yang diselenggarakan secara  sentralisasi dan desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh Apotek  Rumah Sakit.
D.   Penerimaan Barang
Adalah kegiatan menerima barang yang berasal dari pengadaan bertujuan untuk menjamin barang diterima dengan kondisi sesuai yang telah diatur dalam perencanaan dengan cara :
a. Memeriksa  kelengkapan administrasi penerimaan barang yang meliputi faktur, jumlah obat, harga obat, tanggal kadaluarsa, dan lain-lain sesuai dengan surat pesanan barang.
b. Menandatangani  faktur oleh apoteker atau petugas yang bersangkutan setelah barang dinyatakan lengkap sesuai dengan surat pesanan.
E.   Penyimpanan barang
Adalah kegiatan menyimpan barang agar terhindar dari kerusakan, pencurian atau kadaluarsa, mengefektifkan ruangan yang ada, dan dapat didistribusikan sesuai persyaratan yang bertujuan untuk menyimpan barang agar senantiasa dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan penyimpanan adalah :
1.  Menyimpan barang dengan memisahkan antara alat kesehatan, obat-obatan, reagen, bahan yang mudah terbakar dan gas medik.
2. Menyimpan barang dengan suhu dan tempat sesuai dengan ketentuan persyaratan penyimpanan barang.
3. Menempatkan barang yang disimpan pada rak penyimpanan dengan pengaturan berdasarkan  alphabetis.
4.   Mengawasi mutu barang yang disimpan. 

F.    Pelayanan resep
1.    Pelayanan resep pasien rawat jalan
Adalah merupakan pelayanan obat kepada pasien rawat jalan secara langsung berdasarkan resep individu pasien yang bertujuan untuk mendistribusikan obat kepada pasien dengan baik dan informasi tentang obat atau alkes yang diberikan.
2.    Pelayanan resep pasien rawat inap
Adalah pelayanan obat kepada pasien rawat inap sesuai dengan resep, yang bertujuan untuk mendukung terapi individu maupun menunjang pelayanan kesehatan.
G.   Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Adalah pelayanan tentang informaasi obat yang diberikan kepada pasien tentang aturan pakai obat, cara pemakaian obat dan informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan yang bersangkutan.
H.   Produksi
Merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria obat yang diproduksi :
1.    Sediaan farmasi dengan formula khusus
2.    Sediaan farmasi dengan harga murah
3.    Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
4.    Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
5.    Sediaan farmasi untuk penelitian
6.    Sediaan nutrisi parenteral




BAB III
URAIAN KHUSUS

Kegiatan yang dilakukan selama Praktek klinik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari makassar:
1.    Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Amari Makassar yang meliputi.
a.  Perencanaan adalah memeriksa persediaan materil kesehatan di gudang obat serta memperhatikan pola penyakit triwulan yang akan datang dengan melihat data pemakain matkes (Material Kesehatan) triwulan sebelumnya dan mempertimbangkan anggaran yang tersedia.
b. Pengadaan adalah realisasi dari pencemaran dengan memesan barang kepedagang besar farmasi  (PBF) yang memiliki jenis matkes dan pembekalan kesehatan lainnya yg memperhitungkan dari segi kualitatis , kuantitais dan harga terjangkau dan sebainya.
c.   Penerimaan adalah penerimsan matkes dan perbekalan 
kesehatan lainnya yg diantar oleh petugas PBF dan mengecek pesanan barang sesuai dengan dengan faktur dan perlengkapan lainnya seperti no. batch, jumlah barang, tanggal kadaluarsa dan kelengkapan lain yg bersangkutan. Setelah dinyatakan lengkap faktur di tanda tangani dan diarsipkan. Barang kemudian di stok dalam kartu stok dan disimpan di rak atau dilemari obat.
d. Penyimpanan matkes dan perbekalan  kesehatan lainya dengan cara memisahkan antara alat kesehatan, obat dan bahan mudah terbakar dengan suhu tertentu dan ditempatkan pada rak/lemari yg sudah ada dengan pengaturan secara alphabetis.
e.    Pendistribusian adalah menyalurkan matkes atau perbekalan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan dari ruangan atau bagian yang berada di lingkungan rumah sakit.
Melaksanakan pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar yaitu:
a.    Resep unit rawat jalan
Resep yang baru diterima di ruang apotik, petugas mengecek kelengkapan resep, jumlah obat  yang meliputi nama dokter, tanggal resep jumlah obat yang ditulis, aturan pakai, nama pasien, umur dan alamat. Setelah mengecek kelengkapan  resep maka di lakukan persiapan peracikan (apabila diracik) atau pengambilan obat berdasarkan resep, pengemasan wadah yang sesuai penulisan aturan pakai, tanggal pengambilan/tanggal peracikan, nama pasien dan kemudian dicek kembali oleh petugas bila sudah dinyatakan lengkap maka diserahkan kepada pasien dengan disertai informasi penggunaan obat dan informasi lainnya  yang di butuhkan pasien.
 Adapun 3 macam pelayan resep yaitu:
1. Pasien dinas diberikan obat sesuai resep dokter tanpa di pungut biaya berdasarkan alur pelayanannya (terlampir).
2. Pasien umum diberikan sesuai resep obat dengan membayar harga obat yang berdasarkan alur pelayanannya (terlampir).
3. Pasien akses dan jamkesmas diberikan obat simptomatik 3 hari, sedang kronis diberikan obat maksimal 30 hari, dalam pengambilan obat harus di lengkapi kartu akses dan surat jaminan pelayanan (SJP) berdasarkan alur pelayanannya (terlampir).
b.    Resep unit rawat inap
Mekanisme sama dengan pasien rawat jalan namun resep tulis dalam buku kontrol  setiap 3 hari selama masa pemeriksaan lebih lanjut.
3.    Administrasi kefarmasian meliputi :
1.    Gudang obat
Gudang obat mengeluarkan matkes/ perbekalan farmasi dari gudang berdasarkan permintaan dari ruangan yang telah mendapat persetujuan dari kepala bagian  farmasi. Petugas menyiapkan matkes atau perbekalan farmasi berdasarkan permintaan. Menyiapkan, menulis dalam kartu stok matkes/ perbekalan farmasi, setelah menyatakan lengkap kemudian disalurkan keruangan yang bersangkutan. Petugas gudang melaksanakan stok opname per triwulan dan melaporkan dalam bentuk laporan keadaan matkes/ perbekalan farmasi (terlampir) yang masih di gudang kepala bagian farmasi. Dari kepala bagian farmasi melanjutkan laporan keadaan stok matkes/perbekalan  farmasi triwulan ke DISKESAL (Dinas Kesehatan Angkatan Laut).
2.    Apotek
Melaporkan pemakaian obat perhari sesuai resep, merekap resep dalam satu bulan, yang diurutkan sesuai tanggal dan bulan , serta melaksanakan stok opname.



BAB IV
PEMBAHASAN 
Permasalahan
Selama praktek klinik ini kami banyak mendapat pengalaman dan situasi dimana kami harus siap dalam pemberian obat pada pasien.
Dalam praktek pelayanan kesehatan di rumah sakit, mutlak memerlukan informasi terbaru secara terus menerus sesuai bidang spesialisasi masing-masing, termasuk diantaranya yang berkaitan dengan obat. Adapun beberapa hal yang menyangkut obat adalah kerasionalan resep yang dituliskan oleh dokter untuk pasien dan juga kombinasi obat dengan memperhitungkan interaksi obatnya pada sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahuinya. Maka untuk itu kami memberikan beberapa kombinasi obat yang telah kami temukan selama Praktek Kerja Lapangan di Apotik Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar adalah sebagai berikut :
1.    Amoxicillin (tablet)
Chlorpheniramini Maleas (CTM)
Glyceryl Guaiacolas (GG)
Vitamin C
Paracetamol
2.    Amoxan (sirup)
Ibuprofen (sirup)
Lidocain (injeksi)
3.    Ranitidine (injeksi)
Antasida (sirup)
Omeprazole (tablet)
4.    Cefadroxil (tablet)
Paracetamol (tablet)
Vitamin C (tablet)
5.    Amoxicillin (tablet)
Ponstal (tablet)
Dexametason (tablet)
Maka selanjutnya akan dibahas lebih lanjut sub bab berikutnya dengan hal-hal yang berkenan di dalamnya. Pemecahan Masalah 
Dalam sub bab akan dibahas tentang kombinasi-kombinasi obat yang telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1.    Amoxicillin (tablet)
Chlorpheniramini Maleas (CTM)
Glyceryl Guaiacolas (GG)
Vitamin C
Paracetamol
Kombinasi obat ini sering diresepkan untuk Batuk Pilek dan Panas (BPP). Dimana dalam kombinasi obat tersebut terdapat beberapa khasiat obat seperti ekspektoran, antipiretik, hipnotikum dan sedativum, dan lain-lain yang berkenaan dengannya.
Glyseryl guaiacolate memiliki indikasi meringankan batuk produktif atau dengan kata lain batuk berdahak (ekspektoran). Sehingga dapan menyembuhkan penyakit batuk berdahak. Obat ini pun memiliki efek samping namun jarang terjadi seperti mual dan mengantuk. Akan tetapi membutuhkan kombinasi obat yang lain agar menyembuhkan gejala yang lain yang muncul seperti demam maupun pilek yang diderita pasien.
Untuk menurunkan suhu tubuh sang penderita akan diberikan parasetamol (analgetik-antipiretik) yang merupakan derivat para amino fenol yang utamanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Beberapa reaksi alergi yang dilaporkan sering muncul akibat mengkonsumsi obat antara lain: kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kesulitan bernafas/sesak. Sebaiknya obat ini tidak digunakan dalam waktu lama karena berpotensi menimbulkan nefropati analgesik.
Untuk menyembuhkan gejala pilek yang ada maka diberikan Chlorpheniramini Maleas (CTM) dalam rangka pengobatan pada gejala-gejala alergi, seperti bersin, rinorrhea, urticaria dan lain-lain. Namun dianjurkan dalam pemakain obat yang mengandung obat ini agar tidak mengendarai kendaraan karena berefek samping menyebabkan rasa ngantuk.
Amoxicillin adalah antibiotika uang termasuk dalam golongan penisilin. Mekanisme kerja obat ini yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri, yaitu lapisan yang berfungsi vital untuk melindungi bakteri tidak tercerai berai. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti  N. gonorrhoe, H. influenza, E. coli Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococus. Efek sampingnya yaitu alergi, ruam pada kulit, gatal-gatal pada kulit dan wajah, diare berair karena obat-obat tersebut akan mempengaruhi sifat bakterisid dari amoxicillin. Sedangkan vitamin C digunakan untuk pencegahan dan mengatasi defisiensi vitamin C.
2.    Amoxan (sirup)
Ibuprofen (sirup)
Lidocain (injeksi)
Pada kasus ini, pasien mengalami kecelakaan sehingga diberikan kombinasi obat amoxan, ibuprofen dan lidocain sebagai pengobatannya.
Amoxan (Amoxicillin) (berfungsi sebagai antibiotik) diindikasikan untuk infeksi kulit, jaringan lunak, saluran nafas bagian bawah. Dan saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, Streptococcus, H. influenzae, E. coli, Proteus mirabilis yang menghasilkan non-ponisilinase; infeksi anogenital dan uretal gonokokus non-komplikasi otitis media. Mekanisme kerja obat ini yaitu menghambat sintasis dinding sel bakteri, dari perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri ini akan mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Namun, efek sampingnya yaitu kulit kemerahan, mual dan muntah. Amoxicillin ini sebaiknya tidak digunakan kloramfenikol, tetrasiklin, eritromicin dan klindamicin karena obat-obat tersebut akan mempengaruhi sifat bakterisid amoxicillin.
Ibuprofen merupakan kelompok obat analgesik anti-inflamasi non steroid yang mempunyai mekanisme kerja enzim siklooksigenase sehingga konversi arakidonat menjadi PGG2  terganggu. ibuprofen diindikasikan untuk nyeri pasca operasi (cabut gigi, episiotomi), dismenoria sakit kepala, demam, rheumatoid arthritis.


BAB V
PENUTUP 
KESIMPULAN
Dengan terselengaranya dan terselesaikanya peraktek kerja lapangan (PKL) SMK Kesehatan Plus Prima  Mandiri Sejahtera Makassar di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar maka hasilnya dapat kami simpulkan yaitu sebagai berikut :
a. Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari secara umum sudah baik karena mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat disekelilingya. Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari merupakan rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan dari puskesmas disekelilingnya atau pulau terdekat. Secara umum, mutu pelayanan di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari sudah baik, karena di pengaruhi oleh kualitas dan personil rumah sakit yang dimiliki rumah sakit tersebut serta ruangan dan lingkungan yang bersih
b.  Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari secara umum sudah baik, karena mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk pasien umum, dinas dan jamkesmas walaupun dengan jumlah personil yang sedikit. Pengadaan pengolahan serta pendistribusian obat juga sudah baik yang ditunjang oleh ruang dan penataan obat yang baik serta mendapatkan droping obat dari DISKESAL (Dinas Kesehatan Angkatan Laut) 
SARAN
Berdasarkan data diatas dapat kami menyimpulkan saran yaitu sebaiknya perlu pemisahan apotik dinas, umum, dan jamkesmas/ askes agar pelayanan dapat dikerjakan sesuai dengan resep dinas, umum dan jamkesmas/ askes dengan baik, cepat dan profesional.



DAFTAR PUSTAKA


Almukarom  Mukti, 2009, “Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan”, Makassar.
Charles J.P Siregar,2004.``Farmasi Rumah Sakit  Teori dan Penerapan, Buku Kedokteran, EGC; Jakarta.
Ganiswarna, 2007, “Farmakologi dan Terapi Edisi  V”, Fakultas Kedokteran UI; Jakarta.
Anief. Moh. Prof. Drs. Apt., 2009. ``Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi’’. Universitas Gadjah Mada.
IAI, 2012, “ISO Indonesia Vol.47”, Edisi 2012-2012, Gramedia;  Jakarta

Tidak ada komentar:

Terima Kasih telah berkunjung, Semoga selalu diberikan kesehatan oleh-Nya Aamiin
Designed By Muhammad Adnan Andriawan